Di antara banyak kesibukan ibu rumah tangga yang dianggap sepele barangkali adalah perihal menyiapkan pakaian suami dan anak. Perkara ini bisa dikatakan gampang-gampang susah dan susah-susah gampang. Menyiapkan pakaian suami itu dari memilih jenis kain, tingkat ketebalan kain, tingkat kehalusan, pola kain, dan tingkat kemampuan menyerap panasnya, serta pemilihan warna yang cocok dengan warna kulit. Lebih jauh, untuk keperluan apa pakaian itu dikenakan.
Memang tidak ada rumus paten dalam hal pemilihan pakaian yang cocok, karena setiap orang memiliki postur tubuh dan warna kulit yang berbeda. Jenis kain untuk pakaian resmi dengan pakaian sehari-hari misalnya, tentu sangat berbeda. Untuk pakaian resmi sebaiknya memilih jenis kain yang tidak mudah kucel (kusut). Tentu kita tidak wajib menghafal semua nama jenis kain, namun berdasarkan pengalaman, jenis-jenis kain tersebut bisa sangat mudah dibedakan jenis kain mana yang panas, mudah kusut, atau cepat melar sehingga bisa tahu cara treatment-nya.
Selain memperhatikan jenis kain yang sesuai, pemilihan dan padu padan warna juga merupakan hal yang cukup penting. Hal ini tidak hanya penting dari sisi estetiknya, namun juga berpengaruh pada psikologi yang memakainya. Spektrum warna tertentu akan berpengaruh pada mood seseorang dan spektrum warna yang lain juga bisa memberikan efek terapi psikologis pada seseorang.
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Indah dan menyukai keindahan” (HR. Thabrani dan Al Hakim)
Kesemuanya ini tidak bisa dianggap sepele pada akhirnya. Jika kita sebagai seorang istri serampangan dalam pemilihan pakaian suami/anak, maka ini tidak hanya memberikan efek psikologis anggota keluarga kita, namun lebih jauh tanggung jawab kita sebagai manager rumah tangga, al umm wa rabbat al bait, tentu dipertanyakan, “Jangan-jangan pengabdian kita pada suami, perhatian kita pada anak/keluarga kita itu pengabdian dan perhatian yang asal-asalan?”
Mari menjadi istri, calon istri, dan ibu yang tidak lelah belajar!
Meyra Kaha 